Senin, 27 Februari 2012

Partai politik, Jangan sembarangan dalam memilih dan menempatkan kader



Partai politik yang modern tidak melulu harus selalu mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan politik.

Seperti halnya sebuah korporasi atau organisasi lainnya. Sebuah partai politik harus memiliki visi, misi, serta strategi jangka panjang maupun jangka pendek. Untuk itu partai yang modern harusalah memiliki sistem maupun sumberdaya yang terintegrasi dengan visi, misi maupun strategi.

Layaknya sebuah organisasi, partai politik juga harus memikiki struktur organisasi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan utama partai. Berbeda memang dengan organisasi korporasi, partai politik biasanya memiliki organisasi yang gemuk sehingga dapat mengakomodir kepentingan semua pihak. Sedangkan dalam korporasi organisasi dibuat se efisien mungkin agar tidak terlalu banyak memakan biaya. Hal ini biasanya menyebabkan dalam susunan kepengurusan partai politik terdapat redudansi tugas, karena banyaknya kader partai yang tidak sepenuhnya memahami tugas dan tanggungjawab mereka dalam organisasi kepartaian.

Sebenarnya hal ini dapat dihindari, jika para elite partai dapat merumuskan tugas dan tanggung jawab masing masing fungsi dalam organisasi politik. Seperti  organisasi pada umumnya, setiap pos dalam kepengurusan partai haruslah dilekatkan dengan tugas dan tanggungjawab yang tentunya disingkronkan pada visi, misi dan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. Demikian juga dengan kader yang mengisi pos dalam organisasi politik. Mereka haruslah memiliki kompetensi atau setidaknya wawasan yang memadai untuk mengisi pos tersebut.  Namun pertimbangan politik menjadi hal yang lumrah dalam penempatan kader pada pos pos organisasi politik.  Meski demikian yang lebih penting adalah kualitas profesionalisme dan kompetensi harus didahulukan. Terlebih untuk sebuah Partai politik besar, harus dikelola secara modern dengan mengutamakan asas "the right man on the right place" dalam penempatan kader-kadernya.  Memang hal ini tidak akan mudah untuk dilakukan. Proses ini harus dimulai dengan pola rekrutmen yang baik. Melalui rekrutmen yang baik, maka akan didapatkan kader yang baik.

Pendek  kata, inti dari semua artikel ini adalah, investasi terbesar pada semua organisasi adalah kaderisasi. Jangan anggap remeh kaderisasi. Rekrutmen yang gagal akan berujung pada kegagalan organisasi. Hendaknya hal ini di cermati dengan baik oleh para petinggi organisasi politik. Jangan hanya menimbang berdasarkan logika politik dalam penempatan kader.

Tidak ada komentar: